Blog ini dibangun untuk memenuhi salah satu proyek matakuliah Termodinamika dengan Dosen Pengampu Bapak Apit Fathurohman, S. Pd., M. Si
Rabu, 11 Maret 2015
suhu dan kalor
TERMOMETER
Alat untuk
mengukur suhu adalah trmometer. Termometer memanfaatkan sifat termometrik zat
untuk mengukur suhu. Sifat termometrik zat adalah sifat fisis zat yang berubah
ketika dipanaskan, misalnya volume zat cair, panjang logam, hambatan listrik
seutas kawat platina, tekanan gas pada volume tetap, dan warna pijar kawat
(filamen) lampu.
Ada beberapa jenis termometer,
tetapi pengoprasiannya selalu bergantung pada jumlah kandungan unsur yang
berubah dengan temperatur. Termometer yang paling umum bergantung pada pemuaian
bahan sesuai peningkatan temperatur.
Jenis-jenis Termometer yaitu :
a) Termometer berdasarkan isinya :
1) Termometer zat padat
Termometer zat padat menggunakan
prinsip perubahan hambatan logam konduktor terhadapap suhu sehingga sering juga
disebut sebagai termometer hambatan. Biasanya termometer ini
menggunakan kawat platina halus yang dililitkan pada mika dan dimasukkan dalam
tabung perak tipis tahan panasp.
2) Termometer zat cair
Termometer zat cair dibuat berdasarkan perubahan volume. Zat cair yang
digunakan biasanya raksa atau alkohol. Keduanya dipilih karena masing-masing
mempunyai kelebihan yaitu:
1. Raksa
Kelebihan :
Ø Raksa membeku pada suhu -39°C dan mendidih pada suhu 357°C
sehingga termometer raksa paling tepat untuk mengukur suhu-suhu tinggi sampai
dengan 357°C
Ø Raksa mengkilap sehingga mudah untuk dilihat
Ø Raksa tampak jelas saat naik atau turun akibat memuai atau
menyusut karena mengalami pemanasan atau pendinginan.
Ø Tidak membasahi dinding
Ø Raksa merupakan penghantar panas yang baik
Ø Pemuainnya teratu
Kekurangan:
Ø Bila pecah dapat menimbulkan bahaya
Ø Harga mahal
2. Alkohol
Kelebihan :
Ø Alkohol membeku pada suhu –114,9°C dan mendidih pada suhu
78°C sehingga termometer alkohol paling sesuai untuk mengukur suhu-suhu rendah
sampai dengan –144,9°C
Ø Pemuaiannya 6 kali lebih besar daripada raksa sehingga
pengukuran mudah diamati
Ø bahaya yang ditimbulkan sangat kecil ketika terjadi kasus
kerusakan pada termometer
Ø harganya lebih murah
Kekurangan :
Ø membasahi dinding kaca
Ø pemuaiannya tidak teratur
Ø tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu tinggi
Ø tidak berwarna sehingga susah untuk dilihat
3) Termometer gas
Termomter gas menggunakan
prinsip pengaruh suhu terhadap tekanan. Bagan alat ini sama seperti nanometer.
Pipa U yang berisi raksa mula-mula permukaannya sama tinggi. Jika salah satu
ujungnya dihubungkan dengan ruangan yang bersisi gas bertekanan, maka akan
terjadi selisih tinggi.
b) Termometer berdasarkan penggunaannya yaitu:
1) termometer klinis
Termometer ini khusus
digunakan untuk mendiaknosa penyakit dan bisanya diisi dengan raksa atau
alkhohol. Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang
berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak
berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien. Skala pada termometer
ini antara 35°C sampai 42°C.
2) termometer laboratorium
Termometer ini
menggunakan cairan raksa atau alkhohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa
atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya bertambah. Agar termometer
sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan
agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat
setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.
3) termometer ruangan
Termometer ini
berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada dasarnya termometer ini
sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya yang berbeda. Skala
termometer ini antara -50°C sampai 50°C .
4) termometer digital
Karena
perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer digital yang prinsip
kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Termometer digital
menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya
ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka
yang langsung bisa dibaca
Referensi
Kanginan, Marthen.2006.Fisika untuk SMA Kelas X.Jakarta:Erlangga
Kanginan, Marthen.2006.Fisika untuk SMA Kelas X.Jakarta:Erlangga
Kebanyakan zat memuai ketika dipanaskan. Akan tetapi hal itu tidak berlaku
untuk air pada rentang suhu 0 °C hingga 4C°. Jika air dipanaskan pada rentang
suhu ini, air tidak memuai justru menyusut seiring kenaikan suhu. Di atas suhu
4°C, air memuai jika dipanaskan. Perlaku aneh air ini dinamakan sifat anomali
air. Pada gambar disamping menunjukkan volum yang ditempati 1 g air sebagai
fungsi suhu. Nampak bahwa volum air minimum terjadi pada suhu 4°C. Karena massa
jenis zat berbanding terbalik dengan volumnya, maka massa jenis air maksimum
terjadi 4°C. Air juga memuai saat membeku menjadi es. Itulah sebabnya es
mengapung pad permukaan air.
Sifat anomali
air mempunyai efek penting pada kehidupan hewan dan tumbuhan air selama musim
dingin. Ketika suhu air danau berada di atas 4°C dan mulai mendingin karena
kontak dengan udara dingin di atasnya, air dipermukaan tenggelam karena
mempunyai massa jenis yang lebih besar dan digantikan oleh air yang lebih
hangat di bawahnya. Proses ini berlangsung sampai suhunya mencapai 4 °C. Ketika
suhu permukaan turun menjadi kurang dari 4 °C, massa jenis air di dekat
permukaan menjadi lebih kecil daripada massa jenis air yang lebih hangat
dipermukaannya. Akibatnya, aliran ke bawah berhenti dan air didekat permukaan tetap
terjaga lebih dingin daripada air dibawahya. Pada saat air dipermukaan membeku,
es terapung karena mempunyai massa jenis yang lebih kecil daripada air. Air di
dasar tetap terjaga 4°C sampai seluruh air danau membeku.
Jika air
beprilaku seperti zat lain, penyusutan akan terjadi terus-menerus pada saat
pendinginan dan pembekuaan. Sehingga air di dasar danau akan membeku terlebih
dahulu. Sirkulasi akibat perubahan massa jenis akan terus mengalirkan air yang
hangat kepermukaan untuk pendinginan secara efesien. Sehingga danau akan
membeku dengan mudah. Tentu saja hal ini akan membinasakan dengan segera
seluruh kehidupan hewan dan tumbuhan yang tidak tahan beku. Jadi, dengan adanya
sifat anomali ini jarang air membeku seluruhnya. Lapisan es dipermukaan akan
bertindak sebagai isolator untuk mengurangi aliran kalor dari air ke udara
dingin di atasnya. Sifat aneh air tetapi menakjubkan ini memungkinkan adanya
kehidupan di dasar danau pada daerah-daerah yang mengalami musim dingin.
Referensi
Ruwanto, Bambang.2007.Asas-asas Fisika. Jakrata:Erlangga
Kanginan, Marthen.2006.Fisika untuk SMA Kelas X.
Jakarta:Erlangga
Aplikasi
dalam bidang teknologi yang menggunakan prinsip bahwa pada waktu menguap
diperlukan kalor adalah pada lemari es dan pendingin ruangan. Udara yang
ditiupkan melalui eter mempercepat penguapan eter. Untuk menguap, eter
memerlukan kalor yang diambil dari eter cair itu sendiri sehingga eter cair
mendingin, yaitu di bawah C. Pada saat yang sama, karena suhu eter
rendah maka terjadi perpindahan kalor dari air ke eter, sehingga pada akhirnya
air membeku menjadi es.
Prinsip
kerja mesin pendingin seperti penguapan eter. Jika pada kegiatan tersebut eter
yang menguap menghilang, maka pada lemari es, zat pendingin yang telah menguap
tidak dibuang tetapi dimampatkan oleh sebuah pompa sehingga mencair kembali.
Alat pendingin lemari es terdiri dari pompa pembeku, penukar panas, dan katup
pemuaian.
Pompa menarik uap
freon yang keluar dari pembeku, memampatkannya dan meneruskannya ke penukar
panas pada tekanan tinggi. Suhu uap freon sekarang menjadi lebih besar daripada
suhu udara sekitar penukar panas sehingga uap freon akan melepaskan kalornya ke
udara sekitar, dan uap freon mengembun menjadi cair. Bukti dari pelepasan kalor
ke udara sekitar adalah tangan kita yang akan merasa panas ketika menyentuh
sirip-sirip penukar panas pada bagian belakang lemari es.
Freon cair
yang keluar dari kondensor menuju ke katup pemuaian. Disini freon cair memuai
dan kelajuan pemuaiannya diatur oleh katup pemuaian. Akibat pemuaian, freon
cair akan menyerap kalor dari bahan yang disimpan di dalam lemari es sehingga
bahan tersebut akan mendingin, sedangkan freon cair akan menguap. Uap freon
yang keluar dari pembeku kemudian ditarik oleh pompa untuk mengulangi siklus
berikutnya.
Siklus akan
berulang terus-menerus sehinga lemari es seakan-akan berfungsi mengambil kalor
dari bahan-bahan makanan dalam lemari es dan membebaskan kalor-kalor ini ke
lingkungan.
Perpindahan kalor secara konduksi
adalah perpindahan kalor pada suatu zat tanpa disertai dengan perpindahan
molekul-molekul zat yang menjadi perantaranya. Contohnya:
Peristiwa memanasnya ujung besi akibat ujung satunya dipanaskan dengan api. Dalam peristiwa tersebut, molekul-molekul besi tidak mengalami perpindahan, melainkan hanya menghantarkan kalornya saja.
Peristiwa memanasnya ujung besi akibat ujung satunya dipanaskan dengan api. Dalam peristiwa tersebut, molekul-molekul besi tidak mengalami perpindahan, melainkan hanya menghantarkan kalornya saja.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Perpindahan Kalor
Secara Konduksi yaitu:
1. Beda suhu diantara kedua permukaan DT =T1-T2
(makin besar beda suhu makin cepat perpindahan kalor)
2. Ketebalan dinding d
(makin tebal dinding makin lambat perpindahan kalor)
3. Luas permukaan A
(makin luas permukaan makin cepat perpindahan kalor)
4. Konduktivitas termal zat k
Merupakan ukuran kemampuan zat menghantara n kalor , makin
besar nilai k makin cepat perpindahan kalor
Dengan persamaan:
Keterangan:
T1 = ujung batang logam bersuhu tinggi (0C)
T2 = ujung batang logam bersuhu rendah (0C)
A = luas penampang hantaran kalor dan batang logam (m2)
l = panjang batang (m)
k = konduktivitas kalor (J/s m 0C)
Perpindahan Kalor Secara Konduksi Dalam Kehidupan Sehari-hari
yaitu:
Konduktor dan Isolator pada panci untuk memasak
Konduktor dan isolator pada setrika listrik
PERPINDAHAN KALOR SECARA RADIASI
PERPINDAHAN KALOR SECARA
RADIASI
Perpindahan kalor secara radiasi adalah perpindahan kalor yang tidak memerlukan
perantara apapun. Contohnya: ketika kita duduk dan mengelilingi api unggun,
kita merasakan hangat walaupun kita tidak bersentukan dengan apinya
secara langsung. Dalam kedua peristiwa di atas, terjadi perpindahan panas yang
dipancarkan oleh asal panas tersebut sehingga disebut dengan Radiasi.
Contoh lainnya yaitu ketika
kita mendekatkan tangan kita pada bola lampu yang sedang menyala. Rasa panas
lampu akan memengaruhi tangan kita sehingga tangan kita terasa panas. Hal ini
menunjukkan bahwa rasa panas dari lampu dipindahkan secara radiasi atau
pancaran.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Laju Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Tetapan Stefan Boltzmann
Luas permukaan A, makin
besar luas permukaan makin cepat perpindahan kalor
Suhu, makin besar beda suhu
makin cepat perpindahan kalor
Emisivitas
dengan persamaan :
Keterangan : H = laju aliran
kalor tiap satuan waktu (J/s atau watt)
Q = kalor yang dialirkan (J)
t = waktu (s)
A = luas (m2), luas
permukaan lingkaran = 4.p.r2
T = suhu (K)
e = emisivitas benda (tanpa
satuan)
(e bernilai 1 untuk benda
hitam sempurna, dan bernilai 0 untuk benda tidak hitam sama sekali. Pengertian
benda hitam sempurna disini adalah benda yang memiliki kemampuan menyerap semua
kalor yang tiba padanya, atau mampu memancarkan seluruh energi yang
dimilikinya).
Contoh:
1. Benda hitam sempurna luas
permukaannya 0,5 m2 dan suhunya 27 ºC. Jika suhu sekelilingnya 77 ºC,
hitunglah:
a. kalor yang diserap persatuan waktu persatuan luas
b. energi total yang dipancarkan selama 1 jam.
a. kalor yang diserap persatuan waktu persatuan luas
b. energi total yang dipancarkan selama 1 jam.
Jawab:
Benda hitam, maka e = 1
T1 = 300 K
T2 = 350 K
= 5,672.10 s -8 watt/m2K4
a. R = e s ( T24 - T14)
= 1. 5,672.10-8 (3504 - 3004)
= 391,72 watt/m2
= 1. 5,672.10-8 (3504 - 3004)
= 391,72 watt/m2
b. R = Q/A.t
Q = R. A. t
Q = 391,72. 0,5. 3600 = 705060 Joule
Q = 391,72. 0,5. 3600 = 705060 Joule
Perpindahan Kalor Secara
Radiasi Dalam Kehidupan Sehari-hari
Pendiangan rumah
Rumah kaca dan efek rumah
kaca
Panel surya
PEMUAIAN ZAT
PEMUAIAN ZAT PADAT
Pemuaian zat padat sering menimbulakan masalah. Pada
kehidupan sehari-hari kita dapat mengamati apabila kaca jendela secara terus
menerus terkena panas maka kaca jendela tersebut dapat pecah karena mengalami
memuai. Oleh karena itu, bingkai kaca jendela selalu didesain ukurannya sedikit
lebih besar daripada ukuran kacanya. Contoh lainnya pada rel kereta api.
Apabila rel secara terus menerus mengalami pemanasan, maka
akan menyebabkan rel melengkung. Oleh karena itu, desain awal sambungan rel
kereta menyediakan celah di antara sambungan du batang relnya.
Dari penjelasan di atas, dapatkah Anda menyebutkan
beberapa contoh lagi masalah-masalah yang ditimbulkan pemuaian zat padat dan
cara mengatasinya ?
Selain itu pemuaian juga dapat dimanfaatkan . perbedaan
pemuaian antara dua keping logam yang berbeda koefisien muainya pada keping
bimetal dimanfaatkan pada saklar termal, termostat bimetal, termometer bimetal,
dan lampu sen mobil. Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu ketika
dipanaskan keping melengkung ke arah logam yang koefisien muainya lebih kecil
(invar). Sebaliknya ketika didinginkan keping melengkung ke arah logam yang
koefisien muainya lebih besar (perunggu).
perhatikan gambar di bawah ini
perhatikan gambar di bawah ini
zat atau benda padat mengalami pemuaian kesegala arah. Untuk
kasus zat padat yang ukuran lebar dan tingginya relatif kecil ddaripada ukuran
panjangnya, pemuaian hanya dianggap terjadi pada arah panajng. Pemuaian jenis
ini disebut pemuaian panajang. Biasanya pemuaian panjang terjadi pada kawat
logam.
Adapun untuk kasus zat padat yang ketebalannya relatif kecil
daripada diameternya, pemuaian dianggap terjadi pada luas benda tersebut.
Pemuaian disebut pemuaian luas. Biasanya pemuaian luas terjadi pada lempengan
atau plat. Luas merupakan besaran turunan dari besaran panjang. Hal ini berarti
pemuaian luas pada dasarnya adalah pemuaian panjang juga. Begitu pula untuk
dengan volume benda tertentu. Akan mengalami pemuaian volum yang pada dasarnya
merupakan pemuaian panjang.
Pemuaian pada zat padat ada 3:
1. Pemuaian panjang
Jika suatu benda padat dipanaskan,benda tersebut akan memuai
kesegala arah. Dengan kata lain ukuran panajng, luas dan volum benda bertambah.
Untuk benda padat yang panjang tetapi luas penampangnya kecil, misalnya jarum
rajut,kita dapat hanya memperhatikan pemuaian zat padat ke arah memanjangnya.
Untuk membandingkan muai panjang dari bebagai logam yang
berbeda jenis ketika dipanaskan kita dapat menggunakan alat Muschenbrock.
Misalnya, ketika tiga batang logam yang berbeda jenis (aluminium, tembaga dan
besi) dan sama panjang dipanaskan, maka walaupun ketiga batang yang panjangnya
sama ini mengalami kenaikan suhu yang sama, tetapi pertambahan panjang
ketiganya ini berbeda. Perbedaan pertambahan panjang ini disebabkan oleh
perbedaan koefisiea muai panjang
koefisien muai panjang adalah (a) suatu bahan adalah
perbandingan antara pertambahan panjang (Dl) terhadap panjang awal benda (lo)
per satuan kenaiakn suhu (DT). Secara sistematis ditulis :
2. Pemuaiana luas
Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda
karena menerima kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran
panjang dan lebar, sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada.
Contoh benda yang mempunyai pemuaian luas adalah lempeng besi yang lebar sekali
dan tipis. Pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah luas
awal, koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas
itu merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka koefisien
muai luas besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang.
3. Pemuaian volum
Pemuaian volum adalah pertambahan ukuran volume suatu benda
karena menerima kalor. Pemuaian volume terjadi pada benda yang mempunyai ukuran
panjang, lebar dan tebal. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah
kubus, air dan udara. Volume merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi
karena itu untuk menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien
muai panjang.
Referensi
Mundilarto, dkk.2007.Fisika 1 untuk SMP Kelas VII.Jakarta:Yudhistira
Kanginan, Marthen.2006.Fisika untuk SMA Kelas X.Jakarta:Erlangga
http://alljabbar.wordpress.com/2008/03/30/pemuaian/
SKALA TERMODINAMIKA
SKALA PADA TERMOMETER
Suhu
merupakan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Suhu termasuk besaran
skalar dengan satuan pokoknya adalah Kelvin (K). Namun ada beberapa jenis skala
yang dibuat oleh para ilmuwan yaitu:
a) Skala Fahrenheit
Saat ini, kebanyakan dari beberapa orang awan lebih sering menggunakan
temometer Merkuri. Termometer Merkuri pertama kali dibuat oleh Daniel G.
Fahrenheit. Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca
dengan kandungan Merkuri di ujung bawahnya. Karena untuk pengukuran, pipa ini
dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, maka
merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang
suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Pada skala
Fahrenheit titik beku air bernilai 32 dan titik didih air diberi angka 212.
Suhu es yang dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 0ºF. Di antara titik beku
dan titik didih dibagi 180 skala.
b) Skala Reamur
Skala Reamur adalah skala suhu yang dinamai menurut penemunya yaitu Rene
Antoine Ferchault de Reaumur. Pada tahun 1731 Reamur mengusulkan titik beku air
0 derajat dan titik didih air 80 derajat Reamur. Jadi, satu derajat Reamur sama
dengan 1,25 derajat Celsius atau kelvin. Skala ini mulanya dibuat dengan
alcohol. Skala Reamur digunakan secara luas di Eropa, terutama di Perancis dan
Jerman. Namun kemudian digantikan oleh Celsius. Saat ini skala Reamur jarang
digunakan kecuali di industri permen dan keju.
c) Skala Celcius
Skala suhu yang paling banyak dipakai di seluruh dunia adalah Skala Celcius.
Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal
ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius sehingga pada tahun 1742
dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu yaitu
dengan nilai 0 untuk titik beku dan nilai 100 untuk titik didih. Pada
tahuntersebut pula Anders Celsius mempublikasikan sebuah buku berjudul
“Penemuan Skala Temperatur Celsius” yang sebagian isinya menjelaskan metoda
kalibrasi alat termomometer
d) Skala Kelvin
Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan
partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut dengan kondisi nol
mutlak. Namun, skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini. Lord
Kelvin (1842 - 1907) adalah orang pertama yang mengusulkan skala mutlak
dari suhu. Studinya terhadap teori Carnot (teori tentang mesin ideal dengan
efisiensi mendekati 100%) menuntunnya ke ide bahwa kalor tidak pernah berpindah
secara spontan dari benda bersuhu rendah ke benda bersuhu tinggi.Teori ini
dikenal sebagai hukum kedua termodinamika. Pada skala Kelvin, tidak ada skala
negatif karena titik beku air ditetapkan sebesar 273 K dan titik didih air
ditetapkan sebesar 373 K. Hal ini berarti suhu 0 K sama dengan –273 °C. Yang
kemudian suhu ini dikenal sebagai suhu nol mutlak. Para ilmuwan yakin bahwa
pada suhu nol mutlak, molekul-molekul diam atau tidak bergerak. Dengan alasan
inilah skala Kelvin sering digunakan untuk keperluan ilmiah. Skala Kelvin
merupakan satuan internasional untuk temperatur.
Jarak skala termometer
· C = 100-0 ; 100:20 = 5
· R = 80-0 ; 80:20 = 4
· F = 212-32 ; 212:20 = 9
· K= 373-273 ; 373:20 = 5
·
Untuk mengubah dari X ke
skala Y dapat dilakukan dengan cara angka perbandingan dikalikan dengan “P”
ditambah titik beku
· C = 5P + 0
· R = 4P + 0
· F = 9P + 32
· K= 5P + 273
Referensi
Kanginan,
Marthen.2006.Fisika untuk SMA Kelas X.Jakarta:Erlangga
Seran, Goris. 2004. Fisika SMA/MA Kls X. Jakarta : Grasindo.
http://fisikarudy .com/2010/04/01/termometer-suhu-dan-kalor-1/
Seran, Goris. 2004. Fisika SMA/MA Kls X. Jakarta : Grasindo.
http://fisikarudy .com/2010/04/01/termometer-suhu-dan-kalor-1/
Senin, 09 Maret 2015
Alat ukur tekan Pressure Gauge
Apa itu pressure gauge?
Pressure gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan fluida (gas atau liquid) dalam tabung tertutup. Satuan dari alat ukur
tekanan ini berupa psi (pound per square inch), psf (pound per square foot),
mmHg (millimeter of mercury), inHg (inch of mercury), bar, atm (atmosphere),
N/m^2 (pascal).
Sebelum melangkah ke pembahasan tentang pressure gauge, ada
baiknya kita bahas tentang tekanan itu sendiri. Tekanan dibagi menjadi
beberapa, antara lain :
Absolute Pressure yaitu tekanan yang dihitung
berdasarkan tekanan referensi 1 atm. Besaran tekanan absolute lebih dikenal
dengan PSIA. (PSIA = PSIG + Patm).
Gauge pressure yaitu tekanan positif terhadap tekanan
referensi 1 atm, yang berarti tekanan ini lebih besar dari 1 atm. Besaran
tekanan gauge lebih dikenal dengan PSIG. Dalam kondisi ini maka PSIG > 1
atm.
Vaccum pressure yaitu tekanan negatif terhadap tekanan
atmosfir atau bisa juga dikatakan tekanan vaccum ini berada dibawah tekanan
atmosfir sehingga bernilai negatif. PSIA < 1 atm.
Hydrostatic pressure yaitu tekanan yang terjadi di
bawah air. Tekanan ini terjadi karena adanya berat air yang membuat cairan
tersebut mengeluarkan tekanan. Tekanan sebuah cairan bergantung pada kedalaman
cairan di dalam sebuah ruang dan gravitasi juga menentukan tekanan air
tersebut.Hubungan ini dirumuskan sebagai berikut: "P = ρgh" dimana ρ
adalah masa jenis cairan, g (10 m/s2) adalah gravitasi, dan h adalah kedalaman
cairan.
Differential pressure yaitu tekanan yang diukur
terhadap tekanan lain. Besarannya PSID.
Untuk mengukur pressure / tekanan terdapat beberapa elemen
pengukur, yaitu :
1. Bourdon Tube.
Bourdon tube adalah tabung dengan ujung tertutup yang
apabila diberikan pressure, bentuknya akan meregang sesuai besarnya pressure
yang diberikan, serta
dapat kembali ke bentuk semula. Terdapat beberapa bentuk bourdon tube, yaitu:
Bourdon C : Bourdon tube dengan bentuk menyerupai huruf “C”.
Bourdon Spiral : Bourdon tube dengan bentuk spiral.
Bourdon Helix : Bourdon tube dengan bentuk helical.
2. Bellows
Bellows adalah elemen pengukur tekanan yang mampu
ber-defleksi (mengembang). Bellows akurat untuk digunakan mengukur tekanan gage
(Pgage) dengan range antara absolute zero sampai 350 kPa. Terdiri atas sebuah
tubing metal yang bisa mengembang searah mengikuti panjangnya. Bellows dengan
diameter yang lebar bisa membaca low pressure lebih baik daripada bourdon tube.
3. Diafragma
Diafragma adalah piringan fleksible (flexible disc) yang
bisa berbentuk tipis (flat diaphragm) atau memiliki lipatan konsentris
(corrugated diaphragm) seperti ditunjukkan pada gambar di atas.
4. Capsule Diafragma
Capsule tersusun atas dua buah diafragma yang dilas
bersama-sama di sekitar lingkarannya. Sensitivitas capsule meningkat
proporsional dengan diameternya, yang pada umumnya berdiameter secara konvensional
bervariasi antara 25 sampai 150 mm.
Berbagai macam produk pressure gauge di lapangan,
menggunakan salah satu dari keempat elemen tersebut diatas. Pressure gauge
dipasang untuk mengukur tekanan di dalam pipa atau tangki. Jenis-jenis pressure
gauge bisa berupa pressure gage mekanik atau digital.
.
ALAT UKUR TEKANAN ( MANOMETER )
A. MANO METER
Definisi manometer. Manometer adalah alat
pengukur tekanan udara di dalam ruang tertutup. Ada beberapa macam manometer
sebagai berikut :
1. Manometer zat cair
Manometer zat cair biasanya merupakan pipa kaca berbentuk U yang berisi raksa.
Manometer jenis ini dibedakan menjadi manometer raksa yang terbuka dan
manometer raksa yang tertutup.
a. Manometer raksa ujung terbuka
Manometer raksa ujung terbuka digunakan untuk mengukur tekanan gas dalam ruang
tertutup bila tekanannya sekitar 1 atmosfer. Pada pipa U berisi raksa, pada
salah satu ujungnya dihubungkan dengan ruangan yang akan diukur tekanannya,
sedangkan ujung yang lain berhubungan dengan udara luar (atmosfer). Sebelum
digunakan, permukaan raksa pada kedua pipa U adalah sama tinggi. Setelah
dihubungkan dengan ruang yang akan diukur tekanannya, maka permukaan raksa pada
kedua pipa menjadi tidak sama tingginya.
Jika tekanan gas dalam ruanagn tertutup lebih besar dari pada tekanan udara
luar, maka akan mendorong raksa dalam pipa U. permukaan raksa pada pipa terbuka
lebih tinggi daripada permukaan raksa pada pipa yang berhubungan dengan ruang
tertutup. Misalkan selisih tinggi raksa adalah Δh, maka tekanan ruangan sebesar
P = Bar + Δh .
Jika tekanan dalam gas dalam ruangan tertutup lebih rendah daripada tekanan
udara luar, maka permukaan raksa pada pipa terbuka akan lebih rendah daripada
permukaan raksa pada pipa yang berhubungan dengan ruang tertutup. Misalkan
selisih tinggi raksa adalah Δh, maka tekanan gas dalam ruang an sebesar
P = Bar . Δh
Keterangan :
Bar : tekanan udara luar
Δh : tekanan gas dalam ruang tertutup
B. Manometer raksa ujung tertutup
Manometer ini pada prinsipnya sama dengan manometer ujung terbuka, tetapi
digunakan untuk mengukur tekanan ruangan lebih dari 1 atmosfer. Sebelum
digunakan, tinggi permukaan raksa sama dengan tekanan di dalam pipa tertutup 1
atmosfer. Jika selisih tinggi permukaan raksa pada kedua pipa adalah Δh cm,
maka tekanan ruang tersebut sebesar :
P₂ =
(P₁+Δh)
cmHg
Kteterangan :
P₁ :
tekanan udara mula-mula dalam pipa
Dh : selisih tinggi permukaan raksa kedua pipa
P₂ ;
besarnya tekanan udara yang diukur
2. Manometer logam
Manometer logam digunakan untuk mengukur tekanan gas yang sangat tinggi, misalnya tekanan gas dalam ketel uap.
Cara kerja manometer ini didasarkan pada plat logam yang bergerak naik turun bila ada perubahan tekanan. Gerak ujung plat logam diterusakan oleh jarum jam penunjuk skala. Beberapa manometer logam antara lain manometer Bourdon, manometer Shaffer Budenberg, dan manometer ban.
3. Manometer Mac Leod
Manometer mac leod digunakan untuk mengukur tekanan udara yang lebih kecil dari 1 mmHg. Cara kerja manometer ini pada prinsipnya sama seperti manometer raksa ujung tertutup. Jika selisih tinggi raksa di pipa S dengan pipa E adalah Δh cmHg, maka tekanan yang terukur sebesar P = 1 / 10.000 x Δh cmHg
Manometer logam digunakan untuk mengukur tekanan gas yang sangat tinggi, misalnya tekanan gas dalam ketel uap.
Cara kerja manometer ini didasarkan pada plat logam yang bergerak naik turun bila ada perubahan tekanan. Gerak ujung plat logam diterusakan oleh jarum jam penunjuk skala. Beberapa manometer logam antara lain manometer Bourdon, manometer Shaffer Budenberg, dan manometer ban.
3. Manometer Mac Leod
Manometer mac leod digunakan untuk mengukur tekanan udara yang lebih kecil dari 1 mmHg. Cara kerja manometer ini pada prinsipnya sama seperti manometer raksa ujung tertutup. Jika selisih tinggi raksa di pipa S dengan pipa E adalah Δh cmHg, maka tekanan yang terukur sebesar P = 1 / 10.000 x Δh cmHg
ALATPENGUKUR TEKANAN
aA.Pengertian Barometer
Definisi barometer adalah
alat untuk mengukur tekanan udara luar (tekanan atmosfer). Barometer sederhana
adalah barometer raksa atau barometer Torricelli. Pengukur tekanan dengan
barometer ini dengan cara menghitung tinggi permukaan raksa pada bejana (bentuk
lurus) atau selisih tinggi permukaan raksa pada bejana (bentuk J).
Barometer Torricelli ditemukan oleh ilmuwan fisika berkebangsaan
Italia, bernama Evangelista Torricelli (1608 – 1647) mula-mula tabung
kaca yang panjangnya 1 meter diisi raksa, kemudian tabung kaca diubalik dan
dipasang pada statif. Ternyata, sebagian raksa turun ke bejana dan pada bagian
atas tabung terdapat ruang hampa yang disebut ruang hampa Torricelli. Tinggi
raksa dalam tabung adalah 76 cm. tekanan raksa setinggi 76 cm inilah yang
dimaksudkan tekanan 1 atmosfer.
Jenis barometer yang lain adalah barometer logam atau barometer aneroid.
Barometer berita terkini hanya di penting, panas, perlu dan seruu. Itu adalah salah satu contoh yang digunakan sebagai suatu tolak
ukur. Jangan lupa menyimak artikel saya yang lainnya yaitu penting, panas, perlu dan seruu
TEKANAN
TEKANAN
Jika kamu perhatikan, balon udara dan kapal selam memiliki ukuran yang relatif sangat besar. Namun demikian, balon udara mampu terbang dan melayang ke angkasa, sedangkan kapal selam dapat dikendalikan supaya mampu tenggelam, melayang, bahkan mengapung di permukaan laut. Mengapa hal itu bisa terjadi? Prinsip apakah yang berlaku pada balon udara dan kapal selam? Pelajarilah bab ini dengan saksama karena kamu akan menemukan jawabannya.
A. Pengertian Tekanan
Berhati-hatilah jika kamu memegang benda tajam, seperti pisau atau jarum. Mengapa demikian? Benda-benda tersebut selain sangat dibutuhkan untuk memudahkan melakukan usaha, juga dapat menyebabkan tubuh kamu terluka. Adapun pisau tumpul ataupun jarum tanpa ujung runcing sukar untuk dapat digunakan melakukan kerja. Mengapa demikian?
Apabila kamu perhatikan kaki-kaki unggas, seperti ayam, itik, ataupun burung yang lainnya, ternyata memiliki bentuk yang berbeda-beda. Mengapa demikian? Tuhan telah menciptakan kaki binatang tersebut sedemikian rupa sesuai dengan fungsinya. Ada yang berfungsi untuk berjalan, mencengkeram, dan berenang. Jika ayam dan itik berjalan di jalan yang berlumpur, ternyata kedua bekas kaki unggas tersebut memiliki kedalaman yang berbeda. Bekas kaki apakah yang lebih dalam?
Beberapa peristiwa tersebut sangat berhubungan dengan salah satu konsep Fisika, yaitu tekanan. Jadi, apakah tekanan itu?
B. Tekanan pada Zat Padat
Ketika kamu mendorong uang logam di atas plastisin, berarti kamu telah memberikan gaya pada uang logam. Besarnya tekanan uang logam pada plastisin bergantung pada besarnya dorongan (gaya) yang kamu berikan dan luas bidang tekannya. Semakin besar gaya tekan yang kamu berikan,
semakin besar pula tekanan yang terjadi. Namun, semakin besar luas bidang tekan suatu benda maka semakin kecil tekanan yang terjadi. Dengan demikian, tekanan berbanding lurus dengan gaya tekan dan berbanding terbalik dengan luas bidang tekan. Secara matematis, besaran tekanan dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut:
P=F/A
dengan:
p = tekanan (N/m2)
F = gaya tekan (N)
A = luas bidang (m2)
Satuan tekanan dalam Sistem Internasional (SI) adalah N/m2. Satuan ini juga disebut pascal (Pa). 1 Pa = 1 N/m2. Setelah mengetahui bahwa besar tekanan dipengaruhi oleh gaya dan luas bidang, sekarang kamu dapat menjelaskan mengapa bekas kaki ayam lebih dalam daripada bekas kaki itik jika keduanya berjalan di atas lumpur. Untuk memudahkan usaha (kerja), kamu harus membuat pengiris bawang (pisau) atau jarum lebih runcing. Oleh sebab itu, dengan memperkecil luas bidang tekan merupakan upaya untuk memperbesar tekanan. Alat-alat berikut sengaja dibuat dengan memperkecil luas bidang tekanannya untuk mendapatkan tekanan yang jauh lebih besar.
C. Tekanan pada Zat Cair
Berenang adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Ketika kamu mencoba untuk menyelam ke dasar kolam, semakin dalam kamu menyelam maka kamu akan merasa gaya yang menekan ke tubuhmu semakin besar. Kamu dapat menyimpulkan bahwa semakin dalam posisi zat yang diam maka semakin besar tekanannya berarti tekanan hidrostatis sebanding dengan kedalaman (h).
Bagaimanakah tekanan hidrostatis pada kedalaman tertentu untuk jenis zat cair berbeda? Apakah sama? Kamu sudah mengetahui bahwa yang membedakan suatu jenis zat tertentu adalah massa jenis. Semakin besar massa jenis suatu zat cair, semakin besar pula tekanan pada kedalaman tertentu. Dengan kata lain, tekanan suatu zat cair sebanding dengan besarnya massa jenis.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tekanan berbanding lurus dengan massa jenis zat cair dan kedalaman di dalam zat cair. Pada umumnya, tekanan pada kedalaman yang sama dalam zat cair yang serba sama adalah sama. Pada dunia teknik bendungan, para arsitek membuat suatu bendungan dengan memperhitungkan tekanan hidrostatis. Hal ini ditunjukkan dengan semakin menebalnya dinding bendungan ke arah dasar permukaan air.
D. Tekanan Udara
Tuhan Yang Mahakuasa telah menciptakan langit sebagai "atap yang terpelihara" yang disebut atmosfer. Atmosfer ini diciptakan Tuhan dengan sesempurna mungkin sehingga dapat menjaga dari seluruh kemungkinan yang dapat merusak bumi yang kamu cintai ini. Misalnya, meteor-meteor yang jatuh ke bumi akan hangus terbakar digesek oleh lapisan atmosfer, angin matahari yang sangat berbahaya bagi manusia dibelokkan oleh medan magnet bumi serta radiasi ultraviolet yang juga berbahaya sebagian diserap oleh atmosfer sehingga kadarnya jadi bermanfaat bagi manusia. Dengan kata lain, atmosfer atau disebut juga udara diciptakan khusus untuk kehidupan manusia. Atmosfer memiliki tekanan seperti halnya zat cair.
Tekanan udara sangat memengaruhi cuaca. Terjadinya angin merupakan salah satu hal yang disebabkan oleh perbedaan tekanan atmosfer di dua daerah yang berdekatan. Angin bersifat meratakan tekanan udara. Semakin besar perbedaan tekanan udaranya, semakin kencang angin yang berhembus sehingga terjadi keseimbangan tekanan. Perbedaan tekanan ini dipicu oleh perbedaan suhu akibat pemanasan sinar matahari.
F = gaya tekan (N)
A = luas bidang (m2)
Satuan tekanan dalam Sistem Internasional (SI) adalah N/m2. Satuan ini juga disebut pascal (Pa). 1 Pa = 1 N/m2. Setelah mengetahui bahwa besar tekanan dipengaruhi oleh gaya dan luas bidang, sekarang kamu dapat menjelaskan mengapa bekas kaki ayam lebih dalam daripada bekas kaki itik jika keduanya berjalan di atas lumpur. Untuk memudahkan usaha (kerja), kamu harus membuat pengiris bawang (pisau) atau jarum lebih runcing. Oleh sebab itu, dengan memperkecil luas bidang tekan merupakan upaya untuk memperbesar tekanan. Alat-alat berikut sengaja dibuat dengan memperkecil luas bidang tekanannya untuk mendapatkan tekanan yang jauh lebih besar.
C. Tekanan pada Zat Cair
Berenang adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Ketika kamu mencoba untuk menyelam ke dasar kolam, semakin dalam kamu menyelam maka kamu akan merasa gaya yang menekan ke tubuhmu semakin besar. Kamu dapat menyimpulkan bahwa semakin dalam posisi zat yang diam maka semakin besar tekanannya berarti tekanan hidrostatis sebanding dengan kedalaman (h).
Bagaimanakah tekanan hidrostatis pada kedalaman tertentu untuk jenis zat cair berbeda? Apakah sama? Kamu sudah mengetahui bahwa yang membedakan suatu jenis zat tertentu adalah massa jenis. Semakin besar massa jenis suatu zat cair, semakin besar pula tekanan pada kedalaman tertentu. Dengan kata lain, tekanan suatu zat cair sebanding dengan besarnya massa jenis.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tekanan berbanding lurus dengan massa jenis zat cair dan kedalaman di dalam zat cair. Pada umumnya, tekanan pada kedalaman yang sama dalam zat cair yang serba sama adalah sama. Pada dunia teknik bendungan, para arsitek membuat suatu bendungan dengan memperhitungkan tekanan hidrostatis. Hal ini ditunjukkan dengan semakin menebalnya dinding bendungan ke arah dasar permukaan air.
D. Tekanan Udara
Tuhan Yang Mahakuasa telah menciptakan langit sebagai "atap yang terpelihara" yang disebut atmosfer. Atmosfer ini diciptakan Tuhan dengan sesempurna mungkin sehingga dapat menjaga dari seluruh kemungkinan yang dapat merusak bumi yang kamu cintai ini. Misalnya, meteor-meteor yang jatuh ke bumi akan hangus terbakar digesek oleh lapisan atmosfer, angin matahari yang sangat berbahaya bagi manusia dibelokkan oleh medan magnet bumi serta radiasi ultraviolet yang juga berbahaya sebagian diserap oleh atmosfer sehingga kadarnya jadi bermanfaat bagi manusia. Dengan kata lain, atmosfer atau disebut juga udara diciptakan khusus untuk kehidupan manusia. Atmosfer memiliki tekanan seperti halnya zat cair.
Tekanan udara sangat memengaruhi cuaca. Terjadinya angin merupakan salah satu hal yang disebabkan oleh perbedaan tekanan atmosfer di dua daerah yang berdekatan. Angin bersifat meratakan tekanan udara. Semakin besar perbedaan tekanan udaranya, semakin kencang angin yang berhembus sehingga terjadi keseimbangan tekanan. Perbedaan tekanan ini dipicu oleh perbedaan suhu akibat pemanasan sinar matahari.
Sisten Termodinamika yang dapat di ukur
Sifat termodinamika yang dapat diukur:
A. Densitas dan Volume Jenis
Densitas untuk suatu zat kontinyu pada suatu titik adalah kg/m kubik dan volume jenis merupakan sifat intensif dan dapat bervariasi dari satu titik ke titik lainnya.
B. Tekanan
Sebagaimana telah diketahui bahwa tekanan adalah gaya per satuan luas. Tekanan fluida pada suatu titik ada dua, yaitu:
1. Fluida Diam : tekanan pada suatu titik adalah sama pada orientasi apapun
2. Fluida Bergerak : Tekanan adalah gaya normal dibagi dengan luas.
Tekanan atmosfir merupakan berat atau gaya molekul udara di atas lokasi per satuan luas, bergantung pada temperatur dan tekanan.
Alat pengukur tekanan:
1. Barometer : Alat pengukur tekanan absolut udara
2. Manometer : Alat pengukur perbedaan tekanan
3. Bourdon tube gage : Alat pengukur tekanan secara mekanik, dapat mengukur tekanan gage maupun absolut
4. Piezoelektrik : Alat pengukur tekanan dinamis berdasarkan arus listrik
C. Temperatur
Berasal dari panas dan dingin akibat sentuhan dengan tangan, tidak dapat diskalakan
Kesetimbangan Termal merupakan dua blok tembaga disatukan ada sifat yang berubah. dapat terjadinya kesetimbangan termal ini disebabkan oleh sifat temperatur yang sama.
Perpindahan panas dapat diperlambat dengan dinding isolator yaitu dinding Adiabatik merupakan dinding dengan sifat isolasi termal yang sempurna sehingga tidak terjadi perpindahan panas melewatinya.
Hukum Termodinamika ke Nol
" Bila dua benda disatukan dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga, maka ketiga benda tersebut kan berada dalam kesetimbangan termal yang temperaturnya sama"
Hukum ini menjustifikasi fungsi alat pengukur temperatur yaitu termometer sebagai benda ketiga yang dapat digunakan untuk mengukur temperatur dua benda dan menyatakan bahwa kedua benda tersebut dalam keadaan setimbang secara termal.
Sifat termometrik zat yaitu sifat yang berubah berdasarkan temperaturnya yang dapat djadikan ukuran temperatur.
Untuk menentukan skala suhu mula-mula dipilih sifat termometrik X yang besarnya berubah dengan perubahan suhu. Untuk mendefinisikan skala suhu, kita dapat memilih hubungan antara suhu T dari suatu termometer berbanding lurus dengan sifat termometrik X. Setiap sistem yang berada pada kesetimbangan termal dengan termometer tersebut berlaku:
A. Densitas dan Volume Jenis
Densitas untuk suatu zat kontinyu pada suatu titik adalah kg/m kubik dan volume jenis merupakan sifat intensif dan dapat bervariasi dari satu titik ke titik lainnya.
B. Tekanan
Sebagaimana telah diketahui bahwa tekanan adalah gaya per satuan luas. Tekanan fluida pada suatu titik ada dua, yaitu:
1. Fluida Diam : tekanan pada suatu titik adalah sama pada orientasi apapun
2. Fluida Bergerak : Tekanan adalah gaya normal dibagi dengan luas.
Tekanan atmosfir merupakan berat atau gaya molekul udara di atas lokasi per satuan luas, bergantung pada temperatur dan tekanan.
Alat pengukur tekanan:
1. Barometer : Alat pengukur tekanan absolut udara
2. Manometer : Alat pengukur perbedaan tekanan
3. Bourdon tube gage : Alat pengukur tekanan secara mekanik, dapat mengukur tekanan gage maupun absolut
4. Piezoelektrik : Alat pengukur tekanan dinamis berdasarkan arus listrik
C. Temperatur
Berasal dari panas dan dingin akibat sentuhan dengan tangan, tidak dapat diskalakan
Kesetimbangan Termal merupakan dua blok tembaga disatukan ada sifat yang berubah. dapat terjadinya kesetimbangan termal ini disebabkan oleh sifat temperatur yang sama.
Perpindahan panas dapat diperlambat dengan dinding isolator yaitu dinding Adiabatik merupakan dinding dengan sifat isolasi termal yang sempurna sehingga tidak terjadi perpindahan panas melewatinya.
Hukum Termodinamika ke Nol
" Bila dua benda disatukan dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga, maka ketiga benda tersebut kan berada dalam kesetimbangan termal yang temperaturnya sama"
Hukum ini menjustifikasi fungsi alat pengukur temperatur yaitu termometer sebagai benda ketiga yang dapat digunakan untuk mengukur temperatur dua benda dan menyatakan bahwa kedua benda tersebut dalam keadaan setimbang secara termal.
Sifat termometrik zat yaitu sifat yang berubah berdasarkan temperaturnya yang dapat djadikan ukuran temperatur.
Untuk menentukan skala suhu mula-mula dipilih sifat termometrik X yang besarnya berubah dengan perubahan suhu. Untuk mendefinisikan skala suhu, kita dapat memilih hubungan antara suhu T dari suatu termometer berbanding lurus dengan sifat termometrik X. Setiap sistem yang berada pada kesetimbangan termal dengan termometer tersebut berlaku:
T = α.p
dimana: α = 273,16 K/ Xtp
Sehingga:
T (X) = 273,16 K( X / Xtp)
Alat Pengukur Temperatur:
1. Termometer Bola, sifatnya pemuaian zat
2. Termometer gas volume konstan, sifatnya tekanan gas
3. Termokopel, sifatnya ggl dari dua metal yang berbeda
4. RTD, sifat tahanan metal
5. Termistor, sifat tahanan bahan
6. Pirometer ( radiasi dan optikal )
Daftar Bacaan:
Soelaiman, Dr.Ir.T.A Fauzi. 2011. Termodinamika Teknik I. Bandung : ITB
Sulistiati, Ainie Khuriati Riza. 2010. Termodinamika. Yogyakarta: Graha Ilmu
Langganan:
Postingan (Atom)