SKALA PADA TERMOMETER
Suhu
merupakan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Suhu termasuk besaran
skalar dengan satuan pokoknya adalah Kelvin (K). Namun ada beberapa jenis skala
yang dibuat oleh para ilmuwan yaitu:
a) Skala Fahrenheit
Saat ini, kebanyakan dari beberapa orang awan lebih sering menggunakan
temometer Merkuri. Termometer Merkuri pertama kali dibuat oleh Daniel G.
Fahrenheit. Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca
dengan kandungan Merkuri di ujung bawahnya. Karena untuk pengukuran, pipa ini
dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, maka
merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang
suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Pada skala
Fahrenheit titik beku air bernilai 32 dan titik didih air diberi angka 212.
Suhu es yang dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 0ºF. Di antara titik beku
dan titik didih dibagi 180 skala.
b) Skala Reamur
Skala Reamur adalah skala suhu yang dinamai menurut penemunya yaitu Rene
Antoine Ferchault de Reaumur. Pada tahun 1731 Reamur mengusulkan titik beku air
0 derajat dan titik didih air 80 derajat Reamur. Jadi, satu derajat Reamur sama
dengan 1,25 derajat Celsius atau kelvin. Skala ini mulanya dibuat dengan
alcohol. Skala Reamur digunakan secara luas di Eropa, terutama di Perancis dan
Jerman. Namun kemudian digantikan oleh Celsius. Saat ini skala Reamur jarang
digunakan kecuali di industri permen dan keju.
c) Skala Celcius
Skala suhu yang paling banyak dipakai di seluruh dunia adalah Skala Celcius.
Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal
ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius sehingga pada tahun 1742
dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu yaitu
dengan nilai 0 untuk titik beku dan nilai 100 untuk titik didih. Pada
tahuntersebut pula Anders Celsius mempublikasikan sebuah buku berjudul
“Penemuan Skala Temperatur Celsius” yang sebagian isinya menjelaskan metoda
kalibrasi alat termomometer
d) Skala Kelvin
Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan
partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut dengan kondisi nol
mutlak. Namun, skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini. Lord
Kelvin (1842 - 1907) adalah orang pertama yang mengusulkan skala mutlak
dari suhu. Studinya terhadap teori Carnot (teori tentang mesin ideal dengan
efisiensi mendekati 100%) menuntunnya ke ide bahwa kalor tidak pernah berpindah
secara spontan dari benda bersuhu rendah ke benda bersuhu tinggi.Teori ini
dikenal sebagai hukum kedua termodinamika. Pada skala Kelvin, tidak ada skala
negatif karena titik beku air ditetapkan sebesar 273 K dan titik didih air
ditetapkan sebesar 373 K. Hal ini berarti suhu 0 K sama dengan –273 °C. Yang
kemudian suhu ini dikenal sebagai suhu nol mutlak. Para ilmuwan yakin bahwa
pada suhu nol mutlak, molekul-molekul diam atau tidak bergerak. Dengan alasan
inilah skala Kelvin sering digunakan untuk keperluan ilmiah. Skala Kelvin
merupakan satuan internasional untuk temperatur.
Jarak skala termometer
· C = 100-0 ; 100:20 = 5
· R = 80-0 ; 80:20 = 4
· F = 212-32 ; 212:20 = 9
· K= 373-273 ; 373:20 = 5
·
Untuk mengubah dari X ke
skala Y dapat dilakukan dengan cara angka perbandingan dikalikan dengan “P”
ditambah titik beku
· C = 5P + 0
· R = 4P + 0
· F = 9P + 32
· K= 5P + 273
Referensi
Kanginan,
Marthen.2006.Fisika untuk SMA Kelas X.Jakarta:Erlangga
Seran, Goris. 2004. Fisika SMA/MA Kls X. Jakarta : Grasindo.
http://fisikarudy .com/2010/04/01/termometer-suhu-dan-kalor-1/
Seran, Goris. 2004. Fisika SMA/MA Kls X. Jakarta : Grasindo.
http://fisikarudy .com/2010/04/01/termometer-suhu-dan-kalor-1/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar